Kisah Menggugah Jiwa

Karena Ukuran Kita Tak Sama

Hay pembaca yang budiman, hari ini gue akan kembali mengutipkan untuk pembaca sekalian tentang sebuah kisah, bukan kisah yang biasa-biasa saja, akan tetapi kisah yang menggugah jiwa, menyentuh sanubari dan menggerakkan sendi-sendi serta akal untuk terus merenung dan berpikir mengenai kehidupan dan peran kita didalamnya. 

Tulisan kali ini gue kutip dari seorang Ustadz muda yang sangat produktif dan dahsyat banget karya-karyanya, yaitu Ustadz Salim A. Fillah. 

Bacalah dengan nama Tuhan-mu yang Maha Pemurah dan Penyayang.

Oleh Salim A. Fillah       
"seperti sepatu yang kita pakai, tiap kaki memiliki ukurannya
  memaksakan tapal kecil untuk telapak besar akan menyakiti
  memaksakan sepatu besar untuk tapal kecil merepotkan
  kaki-kaki yang nyaman dalam sepatunya akan berbaris rapi-rapi"

Seorang lelaki tinggi besar berlari-lari di tengah padang. Siang itu, mentari seakan didekatkan hingga sejengkal. Pasir membara, ranting-ranting menyala dalam tiupan angin yang keras dan panas. Dan lelaki itu masih berlari-lari. Lelaki itu menutupi wajah dari pasir yang beterbangan dengan surbannya, mengejar dan menggiring seekor anak unta.

Di padang gembalaan tak jauh darinya, berdiri sebuah dangau pribadi berjendela. Sang pemilik, ’Utsman ibn ‘Affan, sedang beristirahat sambil melantun Al Quran, dengan menyanding air sejuk dan buah-buahan. Ketika melihat lelaki nan berlari-lari itu dan mengenalnya,

“Masya Allah” ’Utsman berseru, ”Bukankah itu Amirul Mukminin?!”

Ya, lelaki tinggi besar itu adalah ‘Umar ibn Al Khaththab.

”Ya Amirul Mukminin!” teriak ‘Utsman sekuat tenaga dari pintu dangaunya,

“Apa yang kau lakukan tengah angin ganas ini? Masuklah kemari!”

Dinding dangau di samping Utsman berderak keras diterpa angin yang deras.

”Seekor unta zakat terpisah dari kawanannya. Aku takut Allah akan menanyakannya padaku. Aku akan menangkapnya. Masuklah hai ‘Utsman!” ’Umar berteriak dari kejauhan. Suaranya bersiponggang menggema memenuhi lembah dan bukit di sekalian padang.

“Masuklah kemari!” seru ‘Utsman,“Akan kusuruh pembantuku menangkapnya untukmu!”.

”Tidak!”, balas ‘Umar, “Masuklah ‘Utsman! Masuklah!”

“Demi Allah, hai Amirul Mukminin, kemarilah, Insya Allah unta itu akan kita dapatkan kembali.“

“Tidak, ini tanggung jawabku. Masuklah engkau hai ‘Utsman, anginnya makin keras, badai pasirnya mengganas!”

Angin makin kencang membawa butiran pasir membara. ‘Utsman pun masuk dan menutup pintu dangaunya. Dia bersandar dibaliknya & bergumam,

”Demi Allah, benarlah Dia & RasulNya. Engkau memang bagai Musa. Seorang yang kuat lagi terpercaya.”

‘Umar memang bukan ‘Utsman. Pun juga sebaliknya. Mereka berbeda, dan masing-masing menjadi unik dengan watak khas yang dimiliki.

‘Umar, jagoan yang biasa bergulat di Ukazh, tumbuh di tengah bani Makhzum nan keras & bani Adi nan jantan, kini memimpin kaum mukminin. Sifat-sifat itu –keras, jantan, tegas, tanggungjawab & ringan tangan turun gelanggang – dibawa ‘Umar, menjadi ciri khas kepemimpinannya.

‘Utsman, lelaki pemalu, anak tersayang kabilahnya, datang dari keluarga bani ‘Umayyah yang kaya raya dan terbiasa hidup nyaman sentausa. ’Umar tahu itu. Maka tak dimintanya ‘Utsman ikut turun ke sengatan mentari bersamanya mengejar unta zakat yang melarikan diri. Tidak. Itu bukan kebiasaan ‘Utsman. Rasa malulah yang menjadi akhlaq cantiknya. Kehalusan budi perhiasannya. Kedermawanan yang jadi jiwanya. Andai ‘Utsman jadi menyuruh sahayanya mengejar unta zakat itu; sang budak pasti dibebaskan karena Allah & dibekalinya bertimbun dinar.

Itulah ‘Umar. Dan inilah ‘Utsman. Mereka berbeda.

Bagaimanapun, Anas ibn Malik bersaksi bahwa ‘Utsman berusaha keras meneladani sebagian perilaku mulia ‘Umar sejauh jangkauan dirinya. Hidup sederhana ketika menjabat sebagai Khalifah misalnya.

“Suatu hari aku melihat ‘Utsman berkhutbah di mimbar Nabi ShallaLlaahu ‘Alaihi wa Sallam di Masjid Nabawi,” kata Anas . “Aku menghitung tambalan di surban dan jubah ‘Utsman”, lanjut Anas, “Dan kutemukan tak kurang dari tiga puluh dua jahitan.”

Dalam Dekapan ukhuwah, kita punya ukuran-ukuran yang tak serupa. Kita memiliki latar belakang yang berlainan. Maka tindak utama yang harus kita punya adalah; jangan mengukur orang dengan baju kita sendiri, atau baju milik tokoh lain lagi.

Dalam dekapan ukhuwah setiap manusia tetaplah dirinya. Tak ada yang berhak memaksa sesamanya untuk menjadi sesiapa yang ada dalam angannya.

Dalam dekapan ukhuwah, berilah nasehat tulus pada saudara yang sedang diberi amanah memimpin umat. Tetapi jangan membebani dengan cara membandingkan dia terus-menerus kepada ‘Umar ibn ‘Abdul ‘Aziz.

Dalam dekapan ukhuwah, berilah nasehat pada saudara yang tengah diamanahi kekayaan. Tetapi jangan membebaninya dengan cara menyebut-nyebut selalu kisah berinfaqnya ‘Abdurrahman ibn ‘Auf.

Dalam dekapan ukhuwah, berilah nasehat saudara yang dianugerahi ilmu. Tapi jangan membuatnya merasa berat dengan menuntutnya agar menjadi Zaid ibn Tsabit yang menguasai bahawa Ibrani dalam empat belas hari.

Sungguh tidak bijak menuntut seseorang untuk menjadi orang lain di zaman yang sama, apalagi menggugatnya agar tepat seperti tokoh lain pada masa yang berbeda. ‘Ali ibn Abi Thalib yang pernah diperlakukan begitu, punya jawaban yang telak dan lucu.

“Dulu di zaman khalifah Abu Bakar dan ‘Umar” kata lelaki kepada ‘Ali, “Keadaannya begitu tentram, damai dan penuh berkah. Mengapa di masa kekhalifahanmu, hai Amirul Mukminin, keadaanya begini kacau dan rusak?”

“Sebab,” kata ‘Ali sambil tersenyum, “Pada zaman Abu Bakar dan ‘Umar, rakyatnya seperti aku.
Adapun di zamanku ini, rakyatnya seperti kamu!”

Dalam dekapan ukhuwah, segala kecemerlangan generasi Salaf memang ada untuk kita teladani. Tetapi caranya bukan menuntut orang lain berperilaku seperti halnya Abu Bakar, ‘Umar, “Utsman atau ‘Ali.

Sebagaimana Nabi tidak meminta Sa’d ibn Abi Waqqash melakukan peran Abu Bakar, fahamilah dalam-dalam tiap pribadi. Selebihnya jadikanlah diri kita sebagai orang paling berhak meneladani mereka. Tuntutlah diri untuk berperilaku sebagaimana para salafush shalih dan sesudah itu tak perlu sakit hati jika kawan-kawan lain tak mengikuti.

Sebab teladan yang masih menuntut sesama untuk juga menjadi teladan, akan kehilangan makna keteladanan itu sendiri. Maka jadilah kita teladan yang sunyi dalam dekapan ukhuwah.

Ialah teladan yang memahami bahwa masing-masing hati memiliki kecenderungannya, masing-masing badan memiliki pakaiannya dan masing-masing kaki mempunyai sepatunya. Teladan yang tak bersyarat dan sunyi akan membawa damai. Dalam damai pula keteladannya akan menjadi ikutan sepanjang masa.

Selanjutnya, kita harus belajar untuk menerima bahwa sudut pandang orang lain adalah juga sudut pandang yang absah. Sebagai sesama mukmin, perbedaan dalam hal-hal bukan asasi
tak lagi terpisah sebagai “haq” dan “bathil”. Istilah yang tepat adalah “shawab” dan “khatha”.

Tempaan pengalaman yang tak serupa akan membuatnya lebih berlainan lagi antara satu dengan yang lain.

Seyakin-yakinnya kita dengan apa yang kita pahami, itu tidak seharusnya membuat kita terbutakan dari kebenaran yang lebih bercahaya.

Imam Asy Syafi’i pernah menyatakan hal ini dengan indah. “Pendapatku ini benar,” ujar beliau,”Tetapi mungkin mengandung kesalahan. Adapun pendapat orang lain itu salah, namun bisa jadi mengandung kebenaran.”

sepenuh cinta,
Salim A. Fillah

Related Posts:

Contoh CV Lengkap

Contoh CV Lengkap

Biodata atau yang akrab kita kenal dengan kata CV merupakan salah satu format dokumen penting yang sangat dibutuhkan di berbagai macam instansi, baik itu organisasi ataupun perusahan bahkan biro jodoh.

Mengapa Form Biodata merupakan hal penting ketika registrasi organisasi? Dikarenakan organisasi adalah sekumpulan orang yang memiliki visi dan misi yang sama dalam menjalankan ide-ide dan gagasan yang sesuai dengan tujuan organisasi. Karena harus memiliki kesamaan visi dan harus saling mengenal antar anggota.

Untuk Biodata Kerja, kamu harus menuliskan apa yang kamu tahu tentang dirimu dan dengan sejujur-jujurnya supaya kamu di terima HRD-nya.

Terkait biodata, maka saya akan berbagi contoh biodata organisasi yang cukup sederhana tapi bisa diandalkan untuk tingkatan organisasi SMP dan SMA. Dan juga biodata lengkap untuk lamar kerja plus lamar kekasih jiwa *apaan sih

Langsung aja ya klik link ini untuk Biodata organisasi yang sederhana.

https://drive.google.com/file/d/0BwLH07WlZHudcU9mSHFpZFp5OE0/view?ts=56ac1094

Klik yang ini unutk CV Serba Guna, bisa untuk lamar kerja sampai lamar anak orang ^^

https://drive.google.com/file/d/0BwLH07WlZHudTEdmeldVUFZHOEk/view?ts=56ac10b8

Jangan lupa di share and comment yaaa :3



Related Posts:

How to Make Header in Your Articles (Ms Word)

How to Make Header in Your Articles (Ms Word)Bagaimana Membuat Judul pada Artikel (Ms Word)

Hay guys, yap seperti biasa hehe ngosting malam-malam. Oiya, kabar kalian bagaimana hehe? baca dong artikel-artikel gw :D

Hmm.. tahukan kamu apakah judul itu ? yaps betul banget judul itu adalah kepala dari tulisan yang kita tulis untuk menggambarkan menunjukkan garis besar tulisan kita. kenapa sih judul itu penting? supaya orang yang tertarik untuk baca tulisan kamu.

Malam ini gw akan posting mengenai word-lah yau wkwk.. kali ini tentang cara buat judul tulisan, lebih tepatnya sih cara mengatur font (huruf) dan posisi letaknya. hehe kalau kalian yang expert sih udah ngerti tapi yang pemula kan masih baru hihi.. ya tulisan ini untuk para pemula kok ;P

Nah temen-temen udah buka halaman Wordnya kan yaa.. sekarang kita mulai yuk mengenali langkah-langkahnya..

1. Tulis dulu judul yang kamu inginkan

2. Tulisan itu di blok deh supaya kamu bisa atur fontnya


3. Klik di Theme Font maka kamu akan menemukan font yang sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Disampingnya pun ada ukuran font (huruf) jadi kamu bisa memilih ukuran yang sesuai.


4. Atur posisi Header yang buat, bisa di samping kiri, kanan ataupun tengah.


5. Ubahlah warna font kamu dengan mengikuti tools yang ada pada gambar dibawah ini.

6. Cara mengatur spasi untuk Header dan tulisan-tulisan lainnya.


Dan begitulah cara membuat posisi judulmu yang kece hahaha.. 
Silahkan temen-temen dibaca dan jangan lupa ya komennya hehe.. tulisan ini direkomendasikan untuk anak SD dan dibawah umum :P

Semoga bermanfaat yaa :3

Upss hampir lupa, ternyata ada cara mudah membuat Header hihi..  kaya foto dibawah ini wkwk..

Related Posts:

Kisah Inspiratif Danau Para Sufi


Hay guys.. Hari ini gw akan sharing sesuatu yang bikin kita merenung, berpikir dan merasakan tentang arti kehidupan kita sebenernya. langsung aja baca ya hehe.. siapkan hati dan pikiran sebelum membaca ;)

“Dalam salah satu perjalanan jauh yang pernah Ayah lakukan, Ayah tiba di perkampungan para sufi. Kau tahu apa itu sufi? Sufi adalah orang-orang yang tidak menyukai dunia dan seisinya. Mereka lebih sibuk memikirkan hal lain. Memikirkan filsafat hidup, makna kehidupan, dan prinsip-prinsip hidup yang agung. Ayah tahu, diantara banya ksufi, tidak semuanya berhasil mencapai pemahaman yang sempurna tentang kehidupan. A
da yang baru tertatih belajar tentang kenapa kita harus hidup. Ada yang sudah mencapai pemahaman apa tujuan dan makna hidup, ada pula yang telah berhasil melakukan perjalanan spiritual hingga memahami hakikat sejati kebahagiaan hidup.
“Ini pertanyaan terpenting Ayah. Apa hakikat sejati kebahagiaan hidup? Apa definisi kebahagiaan? Kenapa tiba-tiba kita merasa senang dengan sebuah hadiah, kabar baik, atau keberuntungan,? Mengapa kita tiba-tiba sebaliknya merasa sedih dengan sebuah kejadian, kehilangan, atau sekedar kabar buruk? Kenapa hidup kita dikendalikan sebuah benda yang disebuthati? Tidak ada diantara kelompok sufi itu yang memberikan penjelasan yang memuaskan. Mereka menggeleng, hingga akhirnya salah seorang dari mereka menyarankan Ayah berangkat kesalahsatu lereng gunung. Di sana tinggal salah satu sufi besar, ribuan muridnya, bijak orangnya, boleh jadi dia tahu jawabannya. Ayah bergegas mengemas ransel, berangkat siang itu juga.
“Ayah menemui sang Guru. Dia menerima Ayah dengan ramah, memberi Ayah kesempatan bertanya. Pertanyaan ayah hanya satu, Dam. Apa hakikat sejati kebahagiaan hidup? Dengan memahaminya, seluruh kesedihan akan menguap seperti embun terkena sinar matahari. Dengan memilikinya, setiap hari kita bisa menghela nafas bahagia. Sang Guru terdiam lama, menggeleng, berkatabahwa Ayah memberikan pertanyaan yang dia tidak tahu, tidak ada orang di dunia yang bisa menajwabnya. Ayah mendesah kecewa, kemana lagi harus mencaritahu. Sang Guru menatap Ayah lamat-lamat, berpikir sejenak. Seberapa tangguh Ayah berusaha mencari tahu? Ayah berkata mantap, apa pun akan Ayah lakukan.
“Sang Guru tersenyum. Dia memberikan pekerjaan teraneh yang pernah Ayah tahu. Seratus mil dari lereng gunung tempat dia bermukim teradapat tanah luas di tepi hutan. Ada perkampungan dekat hutan itu. Perkampungan itu butuh sumber mata air berupa danau. Sang Guru menyuruh ayah membuat danau di tanah luas itu. Astaga, Dam, benar-benar sebuah danau. Itu bukan pekerjaan mudah.
“Sang Guru bilang, ‘Ketika kau berhasil membuat danau indah yang jernih bagai air mata, kau akan mendapatkan jawaban hakikat sejati kebahagiaan. Berangkatlah, setahun kemudian aku akan datang. Aku akan melihat apakah danau itu sudah sebening air mata.”
“Walau tidak punya ide apapun soal danau itu, Ayah menganggukmantap. Ayah sudah menduga, definisi kebahagiaan sejati seharga pengorbanan besar. Itu pencapaian tertinggi seorang sufi, dan sepertinya tidak bisa diperolehhanya dengan membaca buku atau bertanya. Ayah berangkat, memulai pekerjaan besar itu, membuat danau yang cukup untu ksatu kampung.
“Kau tahu, Dam, tidak terbilang tanah yang harus Ayah pindahkan. Berkubang licak setiap hari, mulai bekerja saat matahari terbit, baru berhenti ketika matahari tenggelam. Ayah batu berhenti ketika galian itu memiliki kedalaman tiga meter, luasnya sebesar lapangan bola. Perkerjaan Ayah baru separuh selesai. Ayah kemudian membuat parit-parit dari mata air yang ada di hutan, mengalirkannya kelubang danau. Setahun berlalu, danau itu jadi. Ayah tersenyum senang. Tidak lama lagi jawaban pertanyaan itu akan datang. Lihatlah, danau yang Ayah buat sebening air mata.
“Sesuai janji, sang Guru datang menjenguk Ayah pada hari yang ditentukan. Sialnya, malam sebelum dia datang, hujan turun. Sumber mata air dari hutan menjadi kotor. Ayah yang semangat mengajak Guru ketepi danau mendesah kecewa. Lihat, danau yang Ayah buat jauh dari bening, berubah keruh. Sang Guru menepuk bahu Ayah. Sang Guru berkata, Ayah tidak boleh putus asa. Tahun depan sang Guru akan kembali.
“setelah memikirkan jalan keluarnya, Ayah memutuskan membuat saringan di setiap parit , agar air keruh dan kotor dari mata air ketika hujan turun tetap bening saat tiba di danau. Ayah mengerjakannya dengan senang hati. Ide ini berhasil. Ayah juga memperbai kiseluruh parit yang bermuara kedanau, memastikan tidak ada sumbernya yang bermasalah. Sedikit saja ada air keruh masuk, danau sekeristal air mata langsung tercemar.
“Setahun berlalu lagi, sang Guru datang menjenguk Ayah. Lihat, danau buatan ayah seperti nyata. Ayah tersenyum, menunggu jawaban atas pertnyaan Ayah. Sang Guru menggeleng. Dia meraih sepotong bambu panjang, lantas menusuk-nusuk dasar danau. Ayah berseru, mencegahnya. Itu akan membuat air danau keruh. Benar saja, lantai danau yang terbuat dari tanah langsung mengeluarkan kepul lumpur kecoklatan. Dalam sekejap, danau bening itu musnah. Sang Guru menepuk-nepuk bahu Ayah lalu berkata, ‘Kau piker lagi, tahun depan aku akan kembali.”
“Kau tahu, Dam. Ayah seperti dipermainkan. Apalagi yang kurang dari danau Ayah? Dua tahun sia-sia. Baiklah, Ayah tahu apa yang harus Ayah kerjakan. Ayah memutuskan menggali danau sedalam mungkin hingga menyentuh dasar bebatuan, menyentuh mata airnya. Setahun berlalu, Ayah masih berkutat menyingkirkan tanah-tanah, kedalaman danau sudah sepuluh meter. Sang Guru datang, melihat dengan takzim Ayah yang sedang bekerja. Dua tahun berlalu, Ayah masih mengeduk tanah. Tiga tahun berlalu, setelah kerja keras siang-malam, akhirnya Ayah berhasil menyentuh dasar bebatuan. Air keluar deras dari sela-sela batunya. Ayah tertawa senang. Semua parit Ayah tutup. Danau itu sempurna hanya digenangi air dari mata airnya sendiri.
“Guru datang pada hari yang dijanjikan. Dia tertawa renyah melihat danau yang bagai kristal air mata. Tetap bening meski ada yang menusuk-nusuk dasarnya, tetap dengan cepat kembali bening meski ada air dari parit yang bocor dan sejenak membuat keruh. Sang Guru menatap Ayah, bertanya apakah Ayah masih butuh penjelasan atas pertanyaan itu. Ayah menggeleng. Hari itu Ayah sudah tahu jawabannya, Dam. Setelah lima tahun bekerja keras, hanya untuk memahami sebuah kebijaksanaan hidup sederhana, Ayah tahu jawabannya.
“Itulah hakikat sejati kebahagiaan hidup, Dam. Hakikat itu berasal dari hati kau sendiri. Bagaimana kau membersihkan dan melapangkan hati, bertahun-tahun berlatih, bertahun-tahun belajar membuat hati lebih lapang, lebih dalam, dan lebih bersih. Kita tidak akan pernah merasakan kebahagiaan sejati dari kebagaiaan yang datang dari luar hati kita. Hadiah mendadak, kabar baik, keberuntungan, harta benda yang datang, pangkat, jabatan, semua itu tidak hakiki. Itu datang dari luar. Saat semua itu hilang, dengan cepat hilang pula kebahagiaan. Sebaliknya rasa sedih, kehilangan, kabar buruk, nasib buruk, itu semua juga datang dari luar. Saat semua itu datang dan hati kau dangkal, hati kau seketika keruh berkepanjangan.
“Berbeda halnya jika kau punya mata air sendiri di dalam hati. Mata air dalam hati itu konkret, Dam. Amat terlihat. Mata air itu menjadi sumber kebahagiaan tidak terkira. Bahkan ketika musuh kau mendapatkan kesenangan, keberuntungan, kau bisa ikut senang atas kabar baiknya, ikut berbahagia, karena hati kau lapang dan dalam. Semantara orang-orang yang hatinya dangakal, sempit, tidak terlatih, bahkan ketika sahabat baiknya mendapatkan nasib baik, dia dengan segera iri hati dan gelisah. Padahal apa susahnya ikut senang.
“Itulah hakikat sejati kebahagiaan, Dam. Ketika kau bisa membuat hati bagai danau dalam dengan sumber mata air sebening air mata. Memperolehnya tidak mudah, kau harus terbiasa dengan kehidupan bersahaja, sederhana, dan apaadanya. Kau harus bekerja keras, sungguh-sungguh, dan atas pilihan sendiri memaksa hati kau berlatih.”

Kisahnya sih ngutip hehe tapi diambil pelajarannya ya temen-temen ^^


Related Posts:

How to Insert Tables in Ms Word

How to Insert Tables in Ms Word

hay guys.. hehe kali ini judulnya inggris dikit biar dikata gaul *plaakk..
yap, hari ini gw akan berbagi cara untuk para pemula Ms Word tentang caranya masukin atau bikin Tabel di halaman kerja Word.

Oiya, sebelumnya kalian pernah bertanya-tanya gak sih apa fungsinya tabel di masukin ke Word? sebenernya itu untuk memudahkan temen-temen sekalian kalau butuh haha kalau gak butuh ya kagak usah sebenernya :D

Yuk langsung kita lihat dan belajar bareng-bareng untuk ngebuatnya.
berikut ini langkah-langkahnya ya guys, eh tapi pastikan dulu diri kalian udah ada halaman kerja Ms Word ya.

1. Klik Insert yang ada di Toolbar Ms Word

 2. Pas banget di bawahnya itu ada tulisan Table kan ya, nah kalian klik aja deh. Nanti kalian dikasih pilihan untuk berapa banya kolom yang akan kalian buat, baik kesamping ataupun kebawah, buatlah secukup yang temen-temen butuh ya hehe.

3. Inilah contoh yang gw buat, misalnya gw butuh 3x3, artinya 3 kolom ke samping dan 3 kolom kebawah. gampang kaaan hehe,, ya namanya juga belajar ;)

dengan tabel-tabel ini kalian bisa buat jadwal sekolah loh hehe supaya tugas-tugas kalian terdata dan lebih rapih gitu. bisa juga buat yang mahasiswa untuk bikin target-target-annya. poko'e multi fungsi deh tabel ini hehe asik kaaann!!

Semoga info dan sharing kali ini bermanfaat banyak ya buat kalian yang butuh hehe.. kalau gak butuh ya gapap sih tapi paling enggak komenlah haha.. yang butuh jangan lupa juga ya komennya hehe,, makasih makasiiih.. sampai bertemu di tutorial newbie Ms Word selanjutnya wkwk...

Related Posts:

Bagaimana Memasukkan Gambar ke Word?

hay bloggers, hari ini gw akan memosting sesuatu yang baru untuk para word beginners, ya. semoga postingan gw kali ini berguna ya guys hehe.. mari dimulai.

Hari ini gw akan memandu pembaca sekalian untuk memasukkan gambar ke word atau ke halaman kerja word, bagaimana sih caranya? nah beginilah caranya wkwk..

Pastikan diri kalian udah membuka word, kemudian pastikan gambar yang kalian mau input (masukkan) udah tersedia, Ikuti langkah-langkah berikut ya guys:

1. Klik insert pada Toolbar Word yang biasanya ada di atas


2. Setelah temen-temen udah ngeklik Insert akan muncul gambar ada tulisan "picture" yang artinya gambar. Klik dechh :D


3. Habis itu cari deh gambar yang ada pada folder yang kalian tuju. seperti gambar dibawah ini loh ^^.


4. Taraa.. jadi deh gambar kalian ter-input atau masuk kedalam word haha,..


ya gapapalah, kan namanya masih belajar, jadi dari yang dasar-dasar dulu aja.

jangan lupa ya komen di blog gw hehe.. semoga bermanfaat ^^ sampai ketemu dipostingan selanjutnya yah..

Related Posts:

Cara Membuat File Word Microsoft Office dan Menyimpannya

Hey guys..
hehe udah lama nih gak ngeblog, dan baru ngeblog lagi sekarang pakai blog baru, karena blog-blog yang lama udah malas di update :D..
Pada blog yang sekarang ini, gw akan fokus ke Microsoft Office. tau gak kenapa? karena setiap orang yang butuh komputer pasti butuh Office kan hehe, dan sayangnya banyak orang yang malu bertanya tentang apa yang mereka gak ketahui ya begitulah manusia, mau dapat ilmu tapi malu nyarinya dan akhirnya ngegoogling wkwk, nah gw mau bantu yang begitu-begitu dah..
mari kita mulai perjalanan artikel kita ini.
pelajaran pertama untuk pemula yang bener-bener pemula (biasanya anak-anak TK atau SD gitu) adalah cara membuat file Word dan cara menyimpan file itu (saving file).
tahap pertama kita membuat file Wordnya dulu yaa, sebagai berikut, eh sebentar, sebelum itu pastikan dulu kalau Microsoft Office kalian udah ter-install yaah ^^.
1. klik start, dan
2. klik microsoft office

3. taraaa.. kalian udah ada di halaman kosong office

4. ketik apa yang kalian suka


setelah selesai mengetik apa yang kalian inginkan, maka saatnya menyimpan file word kalian hehe.. caranya:

1. klik office button (posisinya pojok kiri atas)
2. habis itu cari deh tulisan save atau save as ^^

3. save file kalian di folder yang kalian inginkan
4. taraaa file sudah tersimpan


cara menyimpan yang lebih mudah ada kok hehe, disamping office button ada logo save gitu, kalian tinggal klik aja dan akan ke save file kalian.
dan dengan begitu kalian udah bisa nih buat file word dan menyimpannya hehe mudah kaan. kalau kalian udah bisa jangan lupa selalu menulis ya, minimal tulis nama gw di hati lo *eh :D

Related Posts: